Minggu, 03 Maret 2013

Stand-up UB, keluarga ketiga saya.

               “Tiada guna… aku hidup beginii~ tanpa belaian kekasih yang sangat ku sayangi...” lagu Tommy J. Pisa tersebut menyeruak, membangunkan aku dari tidur panjangku. Membayangkan lagu tahun 80-an itu membuatku ngeri, itu sama aja ngebiarin @Diaz_Fahrizal karaokean di kamarmu… 1 jam nonstop. Hidup di Malang itu susah, apalagi ketika posisi ku saat ini dalam perantauan, mirip lagu manis manja… tapi minus wanita didalamnya. (wika, kalo kamu baca ini, tolong pertimbangkan kehadiranku).

               Ada dua hal yang membuat manusia hidup, makanan dan harapan. Kekurangan makan memang bisa cacingan, tapi kalo kekurangan harapan itu kyk makan nasi tanpa lauk, kurang garam, kurang enak, kurang segar… dari itu Inul Goyang (voice in the head) … ini aneh, meski dalam sebuah tulisan, kelucuanku tak bertambah sama sekali. Apa karena aku ga makan kecambah? Atau akun twitterku bukan @cambahganteng? Who knows… the only one who knows its god… or Khrisna… or even Google. Premis yang ga kena memaksaku untuk melanjutkan cerita ini. Selain teman-teman Malang dan ESA, mungkin @standupUB lah yang membuatku memiliki harapan untuk tumbuh kembang menjadi anak platinum, bukan seorang Kumon. Ironis? Kurasa tidak, terkesan berani? Coba saja pecahkan gelasnya! Biar ramai…

               Tapi semua itu benar, @standupUB adalah keluarga ketiga saya, setelah keluarga asli serta keluarga ESA. Kenapa 3? Tiga itu angka yg spesial, hampir semua hal baik berhubungan dengan angka ini. Masih ingat 3 muskeeters? Tiga tokoh pahlawan ini ada 3! Bahkan stand up comedy sendiri menerapkan “Rule of Three” yang semakin mengokohkan angka 3 sebagai angka yg prestigius. Tapi yang paling penting menurutku adalah angka 3 juga melambangkan kehebatan dalam percintaan, atau yang lebih kita kenal sebagai Threesome.

               Mungkin dibait terakhir tulisan-yang-sangat-tidak-berguna-ini ingin kuisi dengan sebuah puisi. Sebuah puisi tentang kejujuran, keberanian, bukan bual-bualan… apalagi permainan #KenaGa?
Kalo kata William shakerspeare hidup itu tentang sebuah pertanyaan “to be or not to be” ingin pecah atau tetap ngebom? Itu sebuah pertanyaan yang mesti dijawab! Klo bukan kita, siapa lagi? Klo bukan sekarang, kapan lagi? Jangan anggap semua itu mustahil, kamu bisa lucu juga ko.. asal ga ngebom.. nge-blank.. apalagi bedhek-bedhek-an depan panggung, #SaveSangatta!                                         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar